Sinopsis dan Review George Orwell Animal Farm: Pemberotakan dan Pemerintahan Binatang

Sinopsis Animal Farm (Peternakan Binatang)

Animal Farm ini merupakan fabel yang bercerita tentang pemberontakan dan pemerintahan para binatang di Peternakan Manor milik pak Jones.

Di dalamnya tinggal berbagai jenis binatang: babi, anjing, kuda, keledai, sapi, kambing, biri-biri, ayam, bebek, burung dara, serta ada burung gagak jinak, kucing, dan tikus penyusup.

Beberapa karakter utama yang pernah disebutkan dalam buku George Orwell - Animal Farm

Pak Jones (pemilik Peternakan Manor); Muriel (kambing putih); Bluebell, Jessie, Pitcher (anjing); Snowball (babi cendekia); Napoleon (babi garang); Squealer (babi nan pandai berbicara, jubir Napoleon); Minimus (babi penyair); Pinkeye (babi yang jadi tukang icip makanan Napoleon untuk ngetes apakah beracun); Clover (kuda, ibu 4 anak kuda yang telah direnggut darinya); Mollie (kuda betina mungil yang ngegemesin); Boxer (kuda yang kuat, bak ksatria); Benjamin (keledai teman Boxer yang suka males terhadap pidato pemerintahan); para biri-biri; para sapi; para ayam; para bebek; para burung dara (yang jadi penyebar berita ke tetangga); Moses (burung gagak bak nabi—mana namanya Moses pula ye kan); kucing; tikus penyusup. Tambah: 9 ekor anak-anak anjing yang diambil dari Jessie dan Bluebell dan dirawat oleh Napoleon untuk menjadi para pengawalnya.

Ada juga pak Pilkington dari peternakan Foxwood; pak Frederick dari peternakan Pinchfield; Whymper si pengacara sekaligus perantara Napoleon untuk menjual hasil panen di peternakan demi mendapatkan uang untuk pembangunan peternakan.

Premis Animal Farm

George Orwell Animal Farm iPusnas
George Orwell Animal Farm minjam di iPusnas. Dokpri Februari 2023

Dipantik oleh pidato Major si babi (yang meninggal segera setelah berpidato), para binatang di Peternakan Manor milik pak Jones memberontak karena merasa hak-hak mereka diambil oleh para manusia. Setelah menggulingkan pak Jones dan mengusirnya pergi, para binatang pun mengambil alih "kekuasaan".

Mulanya pemimpin mereka adalah Snowball si babi yang cendekia. Snowball membuat Tujuh Perintah. Tujuh Perintah tersebut intinya adalah bermusuhan dengan manusia dan menjunjung kesetaraan binatang.

Lalu "pemerintahan" Snowball ini digulingkan oleh Napoleon si babi yang keras dan otoriter, yang akhirnya merevisi Tujuh Perintah hingga menghapusnya dan menggantinya dengan Perintah Tunggal. Pada masa pemerintahannya, Napoleon bekerjasama dengan manusia untuk trading hasil panen, dan baginya, kesetaraan setiap binatang itu tidak sama.

Secuil Isi Bab 10 (Ending Spoiler)

Tahun-tahun berlalu. Musim silih berganti, hidup binatang yang pendek cepat berlalu.

Nasib tokoh-tokoh utama kita dan penduduk Peternakan Binatang

Jones sudah mati. Muriel sudah mati; Bluebell, Jessie, dan Pitcher sudah mati.

Boxer sudah terlupakan kecuali oleh beberapa binatang yang kenal dengannya. Clover sekarang seekor kuda betina tua yang gemuk, persendiaannya kaku dan matanya cenderung berair. Ia sudah dua tahun melewati usia pensiunnya, tetapi pada kenyataannya tidak ada binatang yang pernah benar-benar pensiun.

Snowball sudah terlupakan. Napoleon sekarang sudah menjadi seekor babi jantan dewasa seberat 152 kilogram. Squealer begitu gemuk sampai ia harus susah payah untuk melihat dengan matanya.

Hanya Benjamin tua yang sama seperti dulu, hanya saja moncongnya menjadi agak kelabu, dan, sejak kematian Boxer, lebih murung dan pendiam daripada sebelumnya.

Sekarang ada lebih banyak makhluk di peternakan itu.

Antara kaya atau miskin, antara lebih baik atau lebih buruk

Peternakan itu pun sekarang lebih makmur dan lebih luas. Kincir angin akhirnya selesai dibangun. Kelihatannya peternakan itu sudah semakin kaya meski tidak membuat binatang-binatang itu sendiri lebih kaya—kecuali babi dan anjing.

Kadang-kadang, yang tua di antara mereka mengorek memori mereka yang samar dan berusaha mengingat-ingat apakah pada hari-hari awal Pemberontakan, ketika Jones tua belum lama diusir, keadaan lebih baik atau lebih buruk daripada sekarang. Mereka tidak punya bukti apa-apa kecuali daftar angka Squealer, yang selalu menunjukkan bahwa segala sesuatu semakin baik.

Hanya Benjamin tua yang mengaku ingat setiap detail hidupnya yang panjang dan tahu bahwa hal-hal tidak pernah, atau pernah jauh lebih baik atau buruk—kelaparan, kerja keras, dan kekecewaan, katanya, merupakan hukum kehidupan yang tidak bisa diubah.

Babi atau manusia, terlihat sama saja

Suatu sore, sejumlah dokar masuk ke peternakan itu. Perutusan petani-petani tetangga telah diundang untuk melakukan satu wisata inspeksi. Malamnya, terdengar tawa keras dan nyanyian di rumah peternakan. Para binatang ingin tahu apa yang terjadi, dan mereka mengintip. Terdengar Pak Pilkington berbicara, "Jika kalian harus menghadapi binatang kelas rendah, kami punya manusia tingkat rendah!" Lalu diikuti dengan kelakar dari para hadirin. Ia memberi selamat pada babi-babi untuk ransum yang rendah, jam kerja yang panjang, dan yang ia perhatikan di Peternakan Binatang itu secara umum tidak ada yang dimanjakan.

Pidato-pidato yang mengambil hati para hadirin.

Makhluk-makhluk di luar memandang dari babi ke manusia, dan dari manusia ke babi lagi; tetapi mustahil mengatakan mana yang satu dan mana yang lainnya.

Movie Adaptation

Animal Farm telah diadaptasi ke dalam film dengan judul yang sama. Pertama, animasi 2D tahun 1954. Kedua, live action tahun 1999. Ternyata pada saat tulisan ini ditulis, ada lagi film adaptasi buku Animal Farm yang sedang digarap.

Saya nemu film-film Animal Farm full movie di youtube. Menurut saya, film animasi 2D terkesan lebih ceria, sementara yang live action terkesan lebih seram.

Cerita satir yang penuh analogi

Kesampingkan sejenak soal bingungnya menjawab pertanyaan: Bagaimana bisa hewan tidak saling membunuh, ketika di peternakan ada kucing yang merupakan karnivora? Apakah kucing bisa hidup rukun dengan tikus? etc. Nah, terlepas dari yang tersebut di atas, secara umum cerita hewan di peternakan ini mampu disajikan dengan menarik oleh Orwell—Gimana engga? Udah dirilis dalam berbagai edisi dan adaptasi juga kan ya?

Kalau saya membaca / menonton cerita ini sewaktu kecil, bisa jadi saya hanya berfokus pada cerita para binatang di peternakan dan hubungannya dengan manusia. Namun saya membacanya ketika sudah dewasa. Meski usia mental saya entah berapa, tapi saat membaca cerita ini, saya jadi mikir. Saya selalu mengaitkan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam peternakan itu dengan kejadian-kejadian politis, bagaimana hubungan rakyat dan pemerintah.

Ternyata setelah saya baca-baca, katanya cerita ini merupakan analogi dari Revolusi Rusia.

Pada beberapa bagian / kalimat di bukunya, saya sempat tergelak dengan bahasanya. Entah humor saya yang anjlok atau bagaimana. Intinya, selain bikin saya mikir, ceritanya (terutama bukunya) bisa bikin saya ketawa juga.

🍵 4/5

Paruh pertama 2023, AnonAwam.

No comments:

Post a Comment