Buku Anak Clara Ng 7 Kisah Pengantar Tidur: Dongeng Tujuh Menit

Clara Ng 7 Kisah Pengantar Tidur: Dongeng Tujuh Menit
Buku-buku Clara Ng berjudul 7 Kisah Pengantar Tidur: Dongeng Tujuh Menit

Berikut catatan saya mengenai 7 Kisah Pengantar Tidur: Dongeng Tujuh Menit

Bugi Hiu Suka Senyum

Bugi adalah hiu martil yang ramah dan suka menebar senyum. Hiu lainnya nggak suka karena menurut mereka, Bugi merusak citra hiu yang ditakuti.

Suatu hari, datang kawanan ikan paus, bermain dan bernyanyi. Ikan hiu merasa terganggu, dan mereka mencoba menakuti paus-paus itu. Alih-alih takut, para paus malah menertawakan kelakuan hiu-hiu itu. Akhirnya, Bugi dengan keramahannya mencoba bernegosiasi agar tongkrongan paus itu pindah dan tidak mengganggu tempat bermain ikan hiu. Para pau pun pergi. Eh malah ikan hiu yang lain merasa kesepian. Akhirnya ikan-ikan hiu itu mencontoh keramahan Bugi dan mengajak para paus berteman dengan hiu.

Kesan: Casper + How To Win Friends and Influence People (Begin in a friendly way adalah salah satu prinsip yang dikemukakan oleh Dale Carnegie dalam bukunya How To Win Friends and Influence People)

Wayang Sebelum Tidur

Sita tidak bisa tidur, membuat Bima juga ikutan terjaga. Sita tiba-tiba ngide bikin wayang-wayangan dari kertas, dan membuat pertunjukan wayang.

Mendengar suara dari kamar mereka, Ayah pun datang. Ayah menyuruh mereka tidur karena sudah waktunya tidur. Ayah menceritakan tentang asal-usul wayang sampai ikutan tertidur di kamar anak. (Aw, what a warm family)

Kesan: Hmm, jadi tertarik dengan kisah pewayangan. Walhasil, saya pun browsing soal Punakawan/Kesatria pendamping pangeran Pandawa itu. Ternyata ada perbedaan versi antara Jateng, Jatim, dan Sunda. Nama-nama (Semar dana anak-anaknya yaitu Gareng, Petruk, dan Bagong) yang disebutkan di buku ini adalah versi Jateng.

Upik Bermain Bola

Upik tidak menyukai perubahan tubuhnya yang sekarang sudah menjadi kupu-kupu. Waktu menjadi ulat, bermain bola terasa lebih gampang.

Namun akhirnya, Upik dapat beradaptasi dan melihat kelebihan dirinya yang sekarang punya sayap.

Kesan: Bikin saya jadi mikir, "ternyata kupu-kupu itu masih belum dewasa banget ya?" Jadi pengen tahu berapa masa hidup ulat/kupu-kupu... Sampe saya nemu artikel di www.internationalbutterflybreeders.org/monarch-life-cycle/ ini, hahah, am I taking this too seriously?

Alright, terlepas dari itu, bagi saya cerita ini adalah tentang melihat sisi terang dari sebuah perubahan yang terjadi dalam hidup.

Air Mata Buaya

Air mata Buaya di cerita ini (sepertinya) tidak menunjukkan simpati palsu.

Buaya di sini sangat mudah merasa sedih. Ia nangis karena susu yang tumpah, teringat anak-anak yang butuh susu. Ia nangis karena bubur yang ketumpahan cat, teringat anak-anak yang kelaparan.

Kesan: Sepertinya melalui Buaya, Pembaca (Saya) jadi diingatkan untuk tidak menyia-nyiakan penganan yang dimiliki.

Kancil yang Baik

Kancil terkenal sebagai hewan cerdik yang suka ngibulin Pak Tani dan Buaya. Namun kancil yang ini beda. Kancil bernama Kancil ini ingin membersihkan namanya dari stigma jelek itu.

Awalnya tidak mudah, namun akhirnya Kancil mendapatkan cara. Ia pun menanam timun dan membagikannya pada Pak Tani. Ia juga membuatkan syal untuk buaya dengan maksud tidak kedinginan terkena air sungai. Pada akhirnya, Kancil, Pak Tani, dan Buaya bisa berteman.

Kesan: Kita akan mendapatkan balasan tergantung hal baik/buruk yang kita kerjakan (yah, sesuai dengan isi ayah kitab suci Qs. al-Zalzalah: 7-8 yang saya percayai juga).

Ketahuan!

Bintang curiga kalau bonekanya berpesta setiap malam. Bintang memberitahu mamanya, namun mamanya tidak percaya. Suatu malam, setelah berkali-kali gagal, akhirnya Bintang memergoki bonekanya. Ternyata, diam-diam mamanya juga mencurigai pesta boneka itu.

Sebelum menutup pintu, Mama berbisik, "Jadi kalian berpura-pura ya? Suatu hari kalian akan ketahuan!"

Kesan: Sulit memercayai boneka yang hidup. Kisah ini begitu imaginatif. Atau saya yang tidak tahu aja? Hoho.

Hmm, kalau gitu, gimana kalau kita ambil ibrohnya yaitu tentang sebuah usaha pantang menyerah untuk membuktikan sesuatu?

Padi Merah Jambu

Para peri di Dusin Kadiri sedang sibuk mengecat bulir pagi dengan warna kuning keemasan karena waktu panen hendak tiba. Dewi Sri sang ibu peri sekaligus mandor jatuh sakit dan meminta bantuan para kodok untuk mengecat padi. Eh, para kodok malah mengecat dengan warna pink.

Sebelum berita ini sampai ke desa tetangga, Dewi Sri meminta Dewi Sedana untuk mengawasi para kodok. Bulir-bulir padi pun dicat kembali dengan warna kuning keemasan. "Ayo, sehabis bekerja kita bisa menyanyi," kata Dewi Sedana pada kodok-kodok. Mendengar kata menyanyi, para kodok menjadi semangat.

Kesan: Menurut saya, buku ini mengajarkan tentang kepemimpinan: Mendelegasikan tugas, juga menyemangati para anggota tim.

*

7 Kisah Pengantar Tidur: Dongeng Tujuh Menit merupakan kompilasi dari fabel, dongeng yang penuh imaginatif (cerita peri dan boneka yang hidup), serta cerita realis (Wayang Sebelum Tidur).

AnonAwam, 2023.

No comments:

Post a Comment